Quantcast
Channel: LAMPUNG MEDIA
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12909

Kaji Dan Mitigasi Risiko Penyakit Jantung, Perki Lakukan Kajian Dan Edukasi Publik Di Sulsel Dan Bangka Belitung

$
0
0

Jakarta, www.lampungmediaonline.com – Sebanyak 50 Puskesmas di dua provinsi dengan risiko penyakit jantung tinggi di Indonesia menjadi sasaran program kerjasama World Heart Federation (WHF) dan PERKI tahun ini, yang mendapatkan dukungan dari Pfizer, Rabu (25/4/18)

Dari jumlah puskesmas tersebut, diharapkan sebanyak 2,500 orang di 35 Puskesmas di Provinsi Sulawesi Selatan dan 15 Puskesmas di Provinsi Bangka Belitung akan menjadi subyek penelitian eksperimental, edukasi publik dan strategi intervensi lainnya yang dikoordinasikan pelaksanaannya oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) yang akan bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia, perguruan tinggi dan klub jantung sehat setempat.

Cepatnya perubahan perkembangan situasi terkait penyakit jantung di Indonesia, terutama
menyangkut faktor risiko dan hambatan yang ditimbulkan akibat penyakit yang menjadi
penyebab 37% kematian (data WHO Non-Communicable Diseases (NCD) Country Profiles,
2014) di Indonesia ini, telah mendorong WHF dan Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI) didukung perusahaan farmasi global, Pfizer, melakukan
riset untuk mengkaji penyakit jantung (kardiovaskular) dalam skala dan konteks lokal
Indonesia.

Penelitian dan program kerjasama yang akan berlangsung selama 18 bulan ini dikemas dalam
payung Independent Grant for Learning and Change (IGLC) Pfizer, untuk merumuskan upayaupaya
yang lebih baik agar dapat meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,
khususnya bagi mereka dengan penyakit jantung dan yang memiliki risiko tinggi atas penyakit
ini di Indonesia. ”Kerjasama ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan memitigasi berbagai
profil faktor-faktor risiko penyakit jantung di wilayah Indonesia dengan populasi yang memiliki
risiko penyakit jantung tertinggi,” ujar Dr. dr. Ismoyo Sunu, Sp.JP(K), Ketua Umum PERKI.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia dari tahun 2007-2013, terdapat peningkatan
signifikan atas kematian akibat penyakit jantung dan faktor-faktor risiko penyakit jantung di
Indonesia. Dari hasil riset ini pula diketahui bahwa provinsi Sulawesi Selatan dan Bangka
Belitung mewakili provinsi dengan jumlah risiko penyakit jantung yang tinggi dan ditandai oleh
tingginya jumlah populasi perokok, jumlah pasien dengan tingkat kolesterol tinggi dan
banyaknya kasus tekanan darah tinggi dan diabetes.”

”Kerjasama PERKI dan Pfizer ini bertujuan untuk dapat mempromosikan perilaku hidup sehat
pada aspek-aspek yang dapat mempengaruhi risiko terhadap penyakit jantung, sesuai
dengan panduan dan ketentuan dari Yayasan Jantung Indonesia, maupun PERKI,” lanjut
Ismoyo. Terkait dengan upaya tersebut, maka sebagai bagian dari kerjasama ini akan
dilakukan peningkatan kemampuan profesional para tenaga kesehatan umum di 50
Puskesmas pada dua provinsi penelitian untuk dapat mengidentifikasi dan mengelola faktorfaktor
risiko penyakit jantung sesuai dengan panduan PERKI.

”Pfizer bangga dapat bermitra dengan berbagai komunitas kesehatan global untuk
meningkatkan kesehatan pasien di berbagai hal yang menjadi perhatian bersama, melalui
dukungan kegiatan penelitian, pembelajaran terukur dan strategi intervensi untuk mendorong
perubahan perilaku masyarakat,” ujar Anil Argilla, Presiden Direktur Pfizer Indonesia.
”Penyakit jantung kian mengkhawatirkan akibat dampak yang ditimbulkannya, baik dari sisi
ekonomi karena menurunnya produktivitas pada penderita di usia produktif, maupun risiko
kematian yang tinggi,” tambah Anil.

Kendati mendapat dukungan dari perusahaan farmasi global, penelitian ini bersifat
independen, dalam arti kendati proyek ini didanai oleh Pfizer, namun pelaksanaan serta hasil
penelitian menjadi tanggungjawab penuh PERKI sebagai lembaga yang melakukan penelitian
independen. Program ini akan didukung dengan program edukasi publik untuk meningkatkan
gaya hidup sehat masyarakat termasuk dengan mendorong masyarakat berhenti merokok,
akses aplikasi mobile untuk memantau gaya hidup sehat masyarakat setempat dan program
apresiasi bagi Puskesmas yang berhasil melakukan pembinaan masyarakat yang berhasil
mencapai tujuan penelitian PERKI nantinya.

Penyakit jantung sendiri menjadi beban kesehatan signifikan di Indonesia dan pada tahun
2012 mengakibatkan hilangnya produktivitas setara dengan 18 ribu tahun akibat kehilangan
kemampuan (Disability-Adjusted Life Years, DALYS), dimana sebanyak 17.500 diantaranya
merupakan tahun-tahun yang hilang akibat kematian prematur, dan sisanya karena disabilitas
akibat penyakit jantung. Jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi
di tahun 2012 yang merupakan 9% dari jumlah total kematian atau setara dengan 82,3 kasus
per 100,000 penduduk

Target utama dari penelitian PERKI adalah para pasien dengan penyakit jantung dan mereka
yang memiliki faktor risiko terkena penyakit jantung di dua provinsi tersebut. Pemangku
kepentingan lain yang diteliti adalah para petugas kesehatan di lembaga kesehatan tingkat
pertama, yakni Puskesmas di lokasi tertentu pada dua provinsi tersebut, Fakultas Kedokteran
di universitas setempat, pemimpin masyarakat, dan organisasi kesehatan jantung.

Hasil penelitian ini akan disebarluaskan melalui seminar/simposium tingkat nasional maupun
internasional, bersama dengan publikasi melalui jurnal nasional maupun internasional dan
akan dilaporkan keKementrian Kesehatan untuk digunakan dalam pembuatan kebijakan dan
agar dapat direplikasikan di lokasi-lokasi lainnya di Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12909

Trending Articles